Lensawaktu.com
Beranda Sejarah Fotografi Fotografi dalam konteks Sosial dan Budaya

Fotografi dalam konteks Sosial dan Budaya

Fotografi dalam konteks Sosial dan Budaya – Ilustrasi

Fotografi dalam konteks Sosial dan Budaya – Sejarah “fenomena warisan budaya” telah ada sebelum fotografi, tetapi penggunaan fotografi telah mempengaruhi wacana dan praktik seputar warisan budaya. Sejak akhir abad ke-18, dengan munculnya industrialisasi, situs bersejarah dan benda-benda kuno menjadi semakin penting dalam menentukan nilai sosial dan struktural. Popularitas perjalanan dan pariwisata pada abad ke-19 dan 20 mempercepat proses ini dengan memfasilitasi pertukaran budaya antar masyarakat. Fotografi, bersama dengan media lainnya, membantu dalam mengabadikan dan menyebarkan nilai budaya pada objek, tempat, dan tradisi.

Pada abad ke-19, fotografi digunakan untuk mendokumentasikan situs arkeologi dan koleksi museum. Produksi foto tersebut membantu dalam pelestarian dan interpretasi karya seni dan artefak, serta meningkatkan visibilitas publik atas koleksi museum. Foto-foto amatir dan profesional juga memainkan peran dalam mengidentifikasi dan mengkonseptualisasikan tempat, tradisi, dan kreasi budaya yang berharga. Meskipun biasanya diproduksi oleh kelompok yang memiliki hak istimewa, foto-foto tersebut menyampaikan informasi tentang kehidupan dan budaya masyarakat.

Selain itu, penggunaan fotografi dalam praktik warisan budaya dapat dianggap sebagai bagian dari “industri warisan”, di mana kekuatan sosial dominan menggunakan warisan budaya untuk menanamkan pandangan tertentu akan masa lalu. Ini dapat menghasilkan narasi yang tidak lengkap atau bahkan menyesatkan tentang sejarah, karena praktik warisan budaya cenderung dipandu oleh kepentingan politik dan ekonomi dari kelompok yang memiliki hak istimewa.

Fotografi dalam konteks Sosial dan Budaya

Fotografi dalam konteks Sosial dan Budaya
Fotografi dalam konteks Sosial dan Budaya – Ilustrasi

Fotografi dalam Seni Pertunjukan dan Kebudayaan

Fotografi bukan hanya sekadar teknik pemotretan yang mengabadikan momen tertentu, tetapi juga merupakan langkah lebih lanjut dalam perwujudan seni pertunjukan dan seni rupa. Hal ini menjadi penegasan atas keberadaan fotografi sebagai wujud abstraksi dalam ruang dan waktu, yang merupakan aspek yang melekat pada segala jenis seni. Seorang fotografer yang profesional tentunya tidak hanya memandang objek foto sebagai tujuan perekaman semata, melainkan juga sebagai media untuk menyampaikan sentuhan-sentuhan estetis melalui komposisi gambar, pengaturan warna, pencahayaan, dan subtilitas kehidupan yang tersirat di dalamnya.

Meskipun begitu, masih terdapat satu bidang yang belum banyak dieksplorasi, yaitu seni foto pertunjukan. Padahal, seni foto pertunjukan memiliki potensi besar dalam menangkap nuansa-nuansa objek yang beragam, baik dari segi visual sebagai representasi baru dari kehidupan manusia maupun dari sudut pandang subjek fotografer yang memiliki kepekaan terhadap sentuhan manusia.

Pentas dan Seni Foto Pertunjukan sebagai Ekspresi kebudayaan

Jika dilihat dari perspektif realitas pentas sebagai panggung seni, seni pertunjukan dapat dipandang sebagai ekspresi seniman yang diwarnai oleh beragam perhitungan estetika. Dalam konteks ini, tidaklah mengherankan jika realitas pentas menjadi objek yang tepat bagi fotografer untuk mengabadikan momen yang kemudian menghasilkan karya seni foto dengan keunikannya sendiri. Melalui seni foto pertunjukan, berbagai makna dan ekspresi gambar dapat ditangkap, merefleksikan realitas tempat manusia berinteraksi dalam kesenian. Pentas seni pertunjukan bisa menjadi dunia yang nyata, namun juga mampu menyajikan realitas yang disublimasikan. Dengan organisasi yang bersifat individualistik, seni pertunjukan seringkali mengabstraksikan realitas, seperti halnya seni tari yang menggunakan gerakan yang sangat abstrak untuk menyampaikan pesan, bukan hanya secara realis. Dengan demikian, muncul perbedaan antara representasi dan interpretasi, antara citra dan lambang, yang menjadi dasar dalam mengkaji perkembangan seni masa kini.

Fotografi dalam konteks Sosial dan Budaya

Fotografi dalam konteks Sosial dan Budaya
Fotografi dalam konteks Sosial dan Budaya – Ilustrasi

Dengan menggali realitas baru dari kehidupan di atas panggung pertunjukan, muncul berbagai dimensi realitas lainnya. Manusia, sebagai pelaku seni atau dalam media karyanya, membawa serta berbagai dimensi visual yang khas. Bagi seniman fotografi, hal ini memberikan nuansa tersendiri dalam mengekspresikan visualisasi objeknya. Sehingga, dalam menyampaikan visual dari pentas seni atau suatu pertunjukan, fotografi akan menghasilkan efek visual yang berbeda dengan objek-objek lainnya.

Dengan demikian, seni foto pertunjukan tidak hanya sekadar dokumentasi visual dari sebuah pertunjukan, tetapi juga merupakan media yang mampu menyampaikan makna dan ekspresi seni yang mendalam terhadap seseorang yang melihatnya. Melalui lensa fotografi, seniman dapat menangkap esensi-esensi dari kehidupan di atas panggung dan menghadirkannya dalam bentuk karya seni yang memikat. Fotografi dalam seni pertunjukan dan kebudayaan bukan hanya sekadar pencitraan visual semata, tetapi juga sebuah penyampaian pesan yang menggugah dan menginspirasi para penontonnya. – Fotografi dalam konteks Sosial dan Budaya

sumber materi : Tandfonline. Journal

Komentar
Bagikan:

1 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan