Lensawaktu.com
Beranda Sejarah Fotografi Sejarah Fotografi dari Abad ke-5 SM hingga Sekarang

Sejarah Fotografi dari Abad ke-5 SM hingga Sekarang

Sejarah Singkat Awal Fotografi

Sejarah Singkat Awal Fotografi Fotografi adalah seni dan ilmu yang menggunakan cahaya untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek. Alat yang paling umum digunakan untuk fotografi adalah kamera, yang bisa menangkap cahaya yang dipantulkan oleh objek dan merekamnya pada media yang peka cahaya, seperti film atau sensor digital. Fotografi memiliki sejarah yang panjang dan menarik, yang dimulai sejak abad ke-5 SM hingga sekarang. Berikut adalah rangkuman sejarah fotografi:

  • Abad ke-5 SM: Seorang filsuf Cina bernama Mo Ti mengamati fenomena yang disebut camera obscura, yaitu sebuah ruangan gelap yang memiliki lubang kecil di salah satu sisinya, yang bisa memproyeksikan gambar terbalik dari pemandangan di luar ruangan pada dinding di dalam ruangan. Fenomena ini kemudian diteliti lebih lanjut oleh ilmuwan-ilmuwan lain, seperti Alhazen, Leonardo da Vinci, dan Battista della Porta.
  • Tahun 1727: Seorang profesor Jerman bernama Johann Heinrich Schulze menemukan bahwa perak nitrat, sebuah zat kimia yang berwarna putih, bisa berubah menjadi hitam jika terkena cahaya. Penemuan ini membuka jalan bagi eksperimen-eksperimen fotografi berikutnya.
  • Tahun 1800: Seorang ilmuwan Inggris bernama Thomas Wedgwood berhasil membuat gambar positif dari objek yang diterangi cahaya matahari dengan menggunakan kertas yang dicelupkan dalam larutan perak nitrat. Namun, gambar-gambar ini tidak bisa bertahan lama karena masih peka terhadap cahaya.
  • Tahun 1826: Seorang penemu Prancis bernama Joseph Nicéphore Niépce berhasil membuat foto permanen pertama di dunia dengan menggunakan proses yang disebut heliografi. Dia menggunakan sebuah lempeng timah yang dilapisi dengan aspal, yang bisa mengeras jika terkena cahaya. Dia memotret pemandangan dari jendelanya selama delapan jam dengan menggunakan kamera obscura.
  • Tahun 1839: Seorang seniman Prancis bernama Louis Daguerre mengembangkan proses yang disebut daguerreotype, yang bisa menghasilkan foto dengan detail yang tinggi dalam waktu yang lebih singkat, yaitu sekitar 15 menit. Dia menggunakan sebuah lempeng tembaga yang dilapisi dengan perak, yang bisa menghasilkan gambar positif jika dipanaskan dengan uap merkuri. Proses ini kemudian dipatenkan oleh pemerintah Prancis dan diumumkan secara resmi sebagai penemuan fotografi.

Sejarah Singkat Awal Fotografi

Rangkuman Singkat Awal Sejarah Fotografi
Citra berwarna yang pertama, Maxwell, 1861 (Source Images – Wikipedia)
  • Tahun 1840: Seorang ilmuwan Inggris bernama William Henry Fox Talbot menciptakan proses yang disebut kalotipe, yang bisa menghasilkan gambar negatif pada kertas yang dicelupkan dalam larutan perak iodida. Dari gambar negatif ini, bisa dibuat gambar positif dengan cara menempelkannya pada kertas lain yang diterangi cahaya. Proses ini memungkinkan pembuatan salinan foto yang banyak dari satu gambar negatif.
  • Tahun 1851: Seorang seniman Inggris bernama Frederick Scott Archer mengembangkan proses yang disebut kolodion basah, yang bisa menghasilkan gambar negatif dengan detail yang lebih baik daripada kalotipe. Dia menggunakan sebuah lempeng kaca yang dilapisi dengan larutan kolodion, yang mengandung perak nitrat, dan memotretnya dalam keadaan basah. Proses ini membutuhkan waktu yang lebih cepat, yaitu sekitar beberapa detik, tetapi juga membutuhkan perlengkapan yang lebih banyak, seperti ruang gelap portabel.
  • Tahun 1871: Seorang dokter Inggris bernama Richard Leach Maddox menciptakan proses yang disebut kolodion kering, yang bisa menghasilkan gambar negatif tanpa harus memotret dalam keadaan basah. Dia menggunakan sebuah lempeng kaca yang dilapisi dengan gelatin, yang mengandung perak bromida, dan memotretnya dalam keadaan kering. Proses ini lebih praktis dan mudah daripada kolodion basah, tetapi juga lebih peka terhadap cahaya.
  • Tahun 1888: Seorang penemu Amerika bernama George Eastman memperkenalkan kamera Kodak, yang merupakan kamera portabel pertama yang bisa digunakan oleh orang awam. Kamera ini menggunakan film fleksibel yang dibuat dari seluloid, yang bisa menangkap gambar negatif dalam bentuk gulungan. Kamera ini juga memiliki slogan “You press the button, we do the rest”, yang menunjukkan bahwa pengguna hanya perlu memotret, dan sisanya akan diurus oleh perusahaan Kodak, mulai dari mengembangkan film hingga mencetak foto.
  • Tahun 1907: Dua saudara Prancis bernama Auguste dan Louis Lumière mengembangkan proses yang disebut autochrome, yang bisa menghasilkan foto berwarna pertama di dunia. Mereka menggunakan sebuah lempeng kaca yang dilapisi dengan butiran-butiran pati yang berwarna merah, hijau, dan biru, yang bisa berfungsi sebagai filter cahaya. Mereka juga menggunakan larutan perak bromida untuk merekam gambar negatif, yang kemudian bisa diubah menjadi gambar positif dengan cara dipanaskan dengan uap merkuri.
  • Tahun 1935: Sebuah perusahaan Amerika bernama Kodak mengembangkan proses yang disebut Kodachrome, yang bisa menghasilkan film berwarna dengan kualitas yang lebih baik daripada autochrome. Proses ini menggunakan tiga lapisan emulsi yang mengandung perak bromida, yang masing-masing peka terhadap cahaya merah, hijau, dan biru. Proses ini juga membutuhkan pengembangan yang kompleks, yang melibatkan bahan kimia yang berbeda untuk setiap lapisan.

Sejarah Singkat Awal Fotografi

Rangkuman Singkat Awal Sejarah Fotografi
Citra hasil pemindaian komputer digital, 1957 (Source Images – Wikipedia)
  • Tahun 1948: Seorang insinyur Amerika bernama Edwin Land memperkenalkan kamera Polaroid, yang merupakan kamera pertama yang bisa menghasilkan foto instan. Kamera ini menggunakan film khusus yang mengandung zat kimia yang bisa mengembangkan dan mencetak gambar secara otomatis setelah dipotret. Kamera ini sangat populer di kalangan orang-orang yang ingin melihat hasil foto mereka secara langsung.
  • Tahun 1963: Seorang fisikawan Amerika bernama Eugene F. Lally mengusulkan konsep untuk menggunakan sensor gambar yang berbasis semikonduktor untuk fotografi ruang angkasa. Sensor ini bisa mengubah cahaya menjadi sinyal listrik, yang kemudian bisa disimpan dalam bentuk digital. Konsep ini menjadi cikal bakal dari fotografi digital, yang mulai berkembang pada dekade-dekade berikutnya.
  • Tahun 1975: Seorang insinyur Kodak bernama Steven Sasson menciptakan kamera digital pertama di dunia, yang menggunakan sensor gambar CCD (charge-coupled device) untuk menangkap gambar dan menyimpannya dalam kaset audio. Kamera ini memiliki resolusi 0,01 megapiksel dan membutuhkan waktu 23 detik untuk mengambil satu gambar. Kamera ini hanya merupakan prototipe dan tidak dipasarkan secara komersial.
  • Tahun 1981: Sebuah perusahaan Jepang bernama Sony memperkenalkan kamera digital pertama yang bisa digunakan oleh konsumen, yang disebut Mavica (Magnetic Video Camera). Kamera ini menggunakan sensor gambar CCD untuk menangkap gambar dan menyimpannya dalam disket. Kamera ini memiliki resolusi 0,3 megapiksel dan bisa menyimpan hingga 50 gambar dalam satu disket.
  • Tahun 1990: Sebuah perusahaan Jepang bernama Logitech memperkenalkan kamera digital pertama yang bisa terhubung dengan komputer, yang disebut Fotoman (Digital Camera System). Kamera ini menggunakan sensor gambar CCD untuk menangkap gambar dan menyimpannya dalam memori internal. Kamera ini memiliki resolusi 0,1 megapiksel dan bisa menyimpan hingga 32 gambar dalam satu kali pengisian baterai. Kamera ini juga dilengkapi dengan kabel yang bisa menghub. Sejarah Singkat Awal Fotografi
Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan